Pemberian Obat Untuk Kuda Balap Bukan Perawatan, Hindari

Pemberian Obat Untuk Kuda Balap Bukan Perawatan, Hindari – Sebagaimana yang terjadi pada manusia, efek penggunaan obat-obatan dalam jangka waktu yang lama pada hewan akan menghasilkan penurunan serta resistensi dari dalam tubuh hewan sendiri. Obat-obatan atau stimulan juga memiliki makna bahwa obat tersebut melakukan kegiatan “ilegal” dalam tubuh, karena adanya penambahan atau penghancuran zat kimiawi yang secara alami di tampung oleh tubuh kita.

Walau begitu, hingga saat ini, masih banya orang memberikan obat stimulan pada kuda pacuan atau kuda balap. Umumnya demikian, padahal begitu banyak yang yang dipertaruhkan, akan tetapi setiap pelatih malah akan melakukan apa saja agar sang kuda menghasilkan banyak keuntungan tanpa mempertimbangkan kesejahteraan sang kuda tersebut.

Stimulan itu digunakan untuk memberi kuda energi sementara atau energi ekstra. Misalkan painkiller, obat pereda nyeri yang digunakan untuk menutupi rasa sakit yang bisa jadi diakibatkan oleh penyakit atau cedera. Obat-obatan itu jelas akan berhasil tapi secara sementara membuat kuda ikut berpacu dengan yang lain. Akan halnya, lambat laun obat itu menjadi kanker tersendiri untuk para kuda balap binaan.

Seperti masalah ketergantungan-penggunaan-narkoba pada manusia. Obat-obatan yang digunakan pada kuda bisa membuat kuda lebih cepat pensiun, serta di hari “tua” mereka berjalan lebih lambat sehingga memanipulasi bentuk tubuh kuda itu sendiri. Meskipun penggunaaan obat-obatan tertentu berdasarkan aturan balap tetap diperbolehkan demi memaksimalkan kemampuan kuda, tapi mesti ada pertanyaan yang perlu dijawab: ‘apakah ini demi kepentingan kuda yang terbaik?’ Dalam kebanyakan kasus jawabannya adalah jelas tidak.

Kuda akan perlihatkan rasa sakit dan kelelahan menjadi tanda awal situasi di mana kuda tersebut akan pensiun lebih cepat. Jika penggunaan obat-obatan ini malah ditutupi oleh dokter tim, maka cepat atau lambat akan terlihat dari penurunan fisik sang kuda dari waktu ke waktu.

Lalu apa saja penggunaan stimulan yang mesti di batasi?

  1. Steroid Anabolik: Sering digunakan dalam pacuan kuda dengan cara yang sama seperti yang telah digunakan oleh para atlet. Steroid meningkatkan obat perkembangan otot, tetapi karena sekarang mudah dideteksi, tidak disukai oleh apoteker lainnya.
  2. Etorphine :(Jus gajah). Obat penenang untuk hewan besar seperti gajah, bisa menjadi stimulan paling kuat jika diterapkan dengan benar pada kuda.
  3. Analgesik Narkotika : Digunakan untuk menghilangkan rasa sakit, namun dalam dosis kecil adalah stimulan yang kuat.
  4. Kafein : Stimulan terkenal selama bertahun-tahun tetapi sekarang sangat mudah dideteksi sebagai doping.
  5. Beta Blocker : Digunakan untuk memperlambat detak jantung pada kuda sehingga dapat memanipulasi kinerja kuda.
  6. Butazolidin : Memiliki sifat penghilang rasa sakit dan anti-inflamasi, yang berarti kuda dengan cacat atau rasa sakit bawaan karena cedera akan tampil lebih baik.
  7. Natrium bikarbonat Dalam dosis besar dapat “membersihkan” asam laktat yang lahir dari gerak otot. Bahan kimia tersebut, umumnya dikenal sebagai milkshake, yang memungkinkan kuda untuk lari lebih lama. Ini adalah praktik doping yang sangat umum dengan sebanyak 600 gram diberikan dalam dosis tunggal. Pelatih sendiri cukup memberikan sesendok natrium bikarbonat ke kuda setiap hari yang akan membantu pemulihan setelah latihan dengan keras.

Namun sekalli lagi tidak ada istilah obat yang baik hati, atau obat yang menghilangkan penyakit termasuk di dalam darah kuda. Obat hanya meringankan rasa sakit tersebut, menekannya hingga sang kuda bisa merasa nyaman pada saat berpacu. Anda bisa melihat penjelasan lebih lanjut tentang obat-obat yang baik buat kuda maupun tidak.

[wpspw_post show_full_content=”true”]